BEKASISATU, KOTA BEKASI – Kasus keracunan siswa SDN Kota Baru III Kota Bekasi usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) ternyata terpapar bakteri berbahaya. Hasil Investigasi mengungkap adanya kontaminasi bakteri E-coli, Bacillus, dan Salmonella pada hidangan yang disajikan.
Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraeni, membenarkan temuan tersebut. Menurutnya, jeda waktu yang terlalu lama antara proses memasak dan konsumsi menjadi pemicu utama.
“Hasil pemeriksaan kami menemukan bakteri pada makanan olahan daging, buah, dan macaroni schotel,” tegas Satia saat dikonfirmasi, Senin (06/10/25). “Durasi dari masak sampai disajikan ke anak-anak terlalu panjang, sehingga memicu pertumbuhan kuman.”
Insiden ini telah berdampak serius pada kesehatan puluhan siswa. Laporan menyebutkan 12 siswa mengalami gejala keracunan, dengan 6 di antaranya harus dirujuk dan dirawat intensif di RS Ananda Bekasi.
Merespons temuan ini, Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara distribusi MBG ke sekolah tersebut. Langkah ini dibarengi dengan upaya perbaikan mendasar oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Distribusi dihentikan sementara agar SPPG dapat memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kualitas bahan pangan,” jelas Satia. “Strategi penyajian juga akan diperbaiki untuk memastikan makanan sampai ke anak-anak dengan lebih cepat dan aman.”
Temuan bakteri patogen seperti Salmonella dan E-coli ini menyoroti kerentanan dalam rantai keamanan pangan program pemerintah. Masyarakat pun menanti tindak lanjut dan jaminan agar kejadian serupa tidak terulang.