BEKASISATU.ID, Kota Bekasi – Layar besar di ruangan Patriot Operation Center menampilkan aduan warga perihal keberadaan tumpukan sampah yang dibuang di pinggiran Jalan Baru Underpas Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (30/11/2016).
Aduan berisi permohonan agar tumpukan sampah bisa segera diangkut tersebut segera direspon Pemerintah Kota Bekasi dengan mengirimkan petugas ke lokasi. Hanya selang beberapa menit sejak aduan diterima, petugas yang mengendarai baktor mengangkut tumpukan sampah dari lokasi yang diadukan. Proses pengangkutan bisa disaksikan langsung dari layar yang sama.
Aduan lain muncul dari warga yang menyampaikan informasi keberadaan lubang di pinggir badan Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur.
Seperti halnya pengaduan perihal sampah, selang beberapa waktu kemudian, petugas dari instansi terkait juga segera tiba di lokasi untuk mengukur lubang guna persiapan penambalan sementara.
Kedua aduan warga yang direspon cepat Pemkot Bekasi tersebut merupakan simulasi dari konsep Smart City yang dibangun oleh Telkomsel bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung. Simulasi digelar pascagrand launching Smart City Bekasi di Pendopo Wali Kota Bekasi, Rabu (30/11/2016).
Kota Bekasi menjadi kota kedua di Indonesia yang mengaplikasikan sistem ini. Sebelumnya, sistem serupa diimplementasikan di Kota Bogor yang sama-sama didaulat sebagai “pilot project” percontohan di Indonesia.
“Masih banyak contoh aplikasi lain dari sistem ini. Mulai dari laporan terkini seputar perolehan pajak, lokasi berikut rute yang ditempuh kendaraan dinas guna mengetahui efektivitas dan efisiensi pemakaiannya, kualitas air berikut tinggi muka air untuk keperluan pelaporan “early warning”, kualitas udara beserta masukan kebutuhan pohon yang harus ditanam berikut jenisnya, dan masih banyak lagi,” ucap pemapar dari Telkomsel yang menyampaikannya di hadapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta undangan lainnya.
Sejauh ini, implementasi sistem Smart City Bekasi sudah memanfaatkan dua konsep sumber data dari “e-government” dan SOROT (Smart Online Reporting and Observation Tools). Adapun data “e-government” yang sudah terintegrasi baru sebatas dari enam SKPD, yakni Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pendapatan Daerah, Bagian Telematika Sekretariat Daerah Kota Bekasi, serta Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
“Ke depan, tentu semua SKPD harus ikut berpartisipasi terintegrasi dengan sistem ini. Dengan demikian, semua persoalan bisa terbuka dan cepat tertangani,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Rahmat menyadari, ada tantangan lebih berat yang harus dihadapi guna menyukseskan konsep Smart City Bekasi daripada sekedar membangun teknologinya yang serba canggih.
“Semua yang canggih ini tidak akan ‘smart’ kalau dari pelaksananya tidak memiliki visi yang sama untuk bertindak ‘smart,” katanya.
Maka dari itu, secara bertahap akan dibangun kapasitas sumber daya manusia aparatur yang mampu mengikuti tuntutan implementasi Smart City. Para sarjana informatika yang ada akan dididik untuk selanjutnya disebar ke seluruh unit kerja agar penerapan konsep Smart City bisa dilaksanakan merata.
“Aparatur tentunya harus ‘smart’, cerdas, berkarakter, dan mampu memanfaatkan arus informasi yang ada untuk melayani publik. Makin cerdas aparatur menangani suatu permasalahan, makin cepat diselesaikan hingga tak perlu membesar,” katanya.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menambahkan, reaksi cepat petugas menanggapi berbagai keluhan yang diadukan warga sudah didukung dengan penyediaan dana tanggap yang tersedia di masing-masing SKPD.
“Perihal aduan sampah, memang sudah menjadi tupoksi Dinas Kebersihan. Sementara perihal aduan jalan berlubang, sudah ada pos biaya perawatan jalan di Dinas Bina Marga dan Tata Air. Selama berskala kecil dan mencukupi dananya, bisa segera ditindaklanjuti saat itu juga,” katanya.
Sementara Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C. Permana menyebutkan pihaknya memberikan pemerintah daerah panca indera melalui pembuatan teknologi pendukung Smart City.
“Kami bantu menyiapkan panca inderanya yang bisa dimanfaatkan pemerintah semaksimal mungkin menyerap berbagai informasi sebelum mengambil langkah atau menentukan tindakan yang harus dilakukan,” katanya. ( ara )