Kota Bekasi – Barisan Mahasiswa Bekasi (BARA AKSI) mengaku tidak puas dengan hasil Audiensi Dinas Pendidikan Kota Bekasi terkait penjelasan bantuan operasional pendidikan (BOP) tahun 2019 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Jumat (9/10/2020).
Awan Hermawan selaku koordinator lapangan dari BARA AKSI (Barisan mahasiswa Bekasi) mengaku tidak puas dengan penjelasan pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi terkait Hal itu disebabkan karena Disdik belum menjawab semua pertanyaan yang menjadi kegelisahan para mahasiswa.
Menurutnya, pihak Disdik Kota Bekasi tidak menyediakan data lengkap untuk klarifikasi. Konferensi pers hari ini malah menambah kebingungan kami dengan adanya 3 Surat Keputusan (SK) perubahan Pagu Anggaran.
“Kami meminta data-data terkait, tetapi belum siap disediakan pihak Disdik, kami meminta beberapa data untuk kami lakukan investigasi pelaksanaan dan penyaluran program BOP, mengingat ada informasi salah satu PKBM berlokasi di sapah satu kantor pengurus Partai Politik,” kata Wawan usai mengikuti Konferensi Pers yang digelar Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jumat (9/10/2020).
Menurut paparan pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi, dana 23 Miliar yang sudah disalurkan di tahun 2019 terhadap sejumlah 789 lembaga PAUD di tahap pertama dan 757 lembaga PAUD di tahap kedua, sementara 22 lembaga PKBM di tahap pertama dan 20 PKBM di tahap kedua, dengan alokasi penyaluran untuk PAUD sebesar 19M dan 4,5M untuk PKBM.
“Kami akan menginvestigasi untuk memastikan penyaluran dana BOP tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di Kota Bekasi, kami dari BARA AKSI (Barisan mahasiswa Bekasi) akan mengawal dan mengusut tuntas jika ada kekeliruan,” tandasnya. (TIF)